Perawatan menjaga burung murai batu mengeram hingga menetas


Burung murai batu pada umumnya ketika ditangkarkan akan membutuhkan ketenangan atau apalagi ketika waktu mengerami telur. Ketika burung murai batu mengerami telur harus dijamin tidak terganggu oleh keadaan disekitar seperti predator dan orang-orang lain selain yang memelihara yang biasa masuk kandang memberikan makanan. 

Burung juga tidak terganggu oleh serangan penyakit yang berasal dari parasit seperti serangga, semut dan kecoak atau sejenisnya. Maka dari itu untuk menjaga burung supaya bisa tenang dalam masa mengeram kita harus benar-benar menjaga untuk memastikan supaya tidak terganggu oleh semua itu agar bisa menetas sesuai yang kita harapkan. Karena pengganggu parasit itu kalau tidak kita tangani dengan sungguh-sungguh bisa mengganggu ketenangan indukan pada waktu masa mengeram. 

Kalau semua itu terjadi maka dampak dari ketidak tenangan indukan  pada waktu mengeram maka indukan akan sering turun dari sarang dan telur tidak mendapatkan suhu kehangatan indukan dan maka dari itu telur bisa menjadi gagal tidak menetas. Untuk menjaga supaya tidak naik birahinya kita harus kurangi Extra Foodingnya pada waktuy burung mengeram agar juga tidak agresif terhadap pasangannya, setelah indukan mengeram selama 14 hari telur burung murai batu menetas. Ketika burung murai batu sudah megeram selama 12 hari kita harus tingkatkan Extra Foodingnya dan menyediakan terutama kroto untuk makanan pertama bagi anakan yang akan disuapi oleh indukannya agar anak atau piyekan kesehatannya terjaga dan kroto itu banyak mengandung protein yang tinggi.

 Ketika telur sudah menetas kita bisa mengambil anakan burung murai batu pada umur sekitar kurang lebihnya 5-10 hari dari penetasan. Karena jika kita mengambilnya anakan burung murai batu kurang dari 5 hari maka kondisi anakan burung murai batu masih terlalu lemah untuk kita rawat dan susah untuk memeliharanya. 

Sebaiknya kita mengambilnya lebih dari lima hari kondisi anakan burung murai batu sudah bisa kita suapi sendiri sudah agak sehat tidak terlalu lemah, dan jika kita ambilnya lebih dari 10 hari juga tidak bagus karena burung sudah agak besar dan sudah bisa mempunyai insting maka bisa takut sama manusia dan jika kita ambil maka kita susah untuk memberikan makanan padahal burung umur 10 hari lebih sedikit belum bisa makan sendiri. Sesudah kita ambil anakan burung murai batu bisa ditaruh pada kotak dan diberi sarang untuk landasan dan jangan lupa juga diberi lampu agar burung hangat seperti dipelukan indukannya. Ketika kita mengambil anakan burung murai batu kita bisa memberikan makanan kroto agar mudah ditelan dan mendapatkan protein yang cukup agar tidak lemah atau lemes agar cepat besar.

 Anakan burung murai batu pada usia 5 sampai 15 hari kita masih pakai makanan kroto dan jika sudah melebihi 15 hari kita bisa campur kroto dengan voer agar tercukupi mineral, protein dan vitaminya. Kita juga bisa kasih jangkrik yang masih kecil-kecil atau kasih saja perutnya kepala jangkrik kita buang karena jika kita berikan juga pencernakan anakan burung murai batu belum begitu kuat untuk mencerna.